Untuk mencapai tujuan dan sasaran dakwah sekolah, maka ada 4 pilar kompetensi yang harus dibangun secara massif terhadap medan dakwah sekolah, khususnya para siswa:
1.Kompetensi Imani
Para pelajar diberikan informasi dan pengajaran tentang dasar-dasar Islam, dibimbing ruhaninya, diarahkan potensinya, diluruskan akhlaknya, baik terhadap Allah SWT, orang tua, guru dan sesama pelajar. Mereka mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tauhid dalam kesehariannya. Aqidah yang lurus, akhlak yang baik, ruhani yang bersih, ibadah yang benar, wawasan keislaman yang baik, pandai menjaga waktu dan mengatur urusannya adalah bagian dari kompetensi imani seorang pelajar. Dalam perkembangan yang lebih jauh, mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai ukhuwah dan mujahadah dalam dakwah sebagai cerminan kualitas keimanan mereka.
2.Kompetensi Ilmiy
Para pelajar dimotivasi, dibimbing, diarahkan dan dilatih agar memiliki kemampuan dan disiplin belajar yang tinggi, kecerdasan intelektual dalam menyerap pelajaran, kecerdasan emosional, wawasan yang luas, minat mencari ilmu yang tiada habis-habisnya. Para pelajar juga mulai diarahkan untuk mengenali potensi akademiknya agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan minat yang telah teridentifikasi secara optimal, sehingga potensinya akan tumbuh sumbur karena ditanam pada lahan yang tepat.
3.Kompetensi Fanni-Jasadi
Para pelajar harus ditumbuhkembangkan potensi skill dan ketrampilan (fanniyah) secara optimal sesuai dengan minat dan bakatnya. Ketrampilan yang dimaksud meliputi ketrampilan dasar dan ketrampilan operasional. Ketrampilan dasar (basic-life skill) meliputi diantaranya apa yang dinamakan mega skills: confidence, motivation, effort, responsibility, initiative, perseverance, caring, teamwork, common sense, problem solving. Sedangkan ketrampilan operasional seperti: dasar-dasar manajemen dan keorganisasian, kepemimpinan, teknik komunikasi efektif, hingga kemampuan bahasa asing dan komputer. Menumbuhkan sejak dini jiwa entrepreneurship hendaknya juga mendapat perhatian penting. Ketrampilan pilihan sesuai dengan minat dan bakatnya biasanya telah terakomodasi dalam sistem ekstra kurikuler sekolah dimana kita patut mendorongnya seperti: fotografi, pecinta alam, bela diri, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah, dsb.
Selain itu ansyitoh jasadiyah melalui berbagai kegiatan olahraga dan kepanduan patut dibudayakan dan dilaksanakan secara berkala guna mempersiapkan thoqoh jasadiyah sejak dini yang juga merupakan bekalan asasi dalam dakwah dan jihad fi sabilillah.
4.Kompetensi Sya’bi-Siyasi
Sebagai calon pemimpin di masa depan, para pelajar dilatih untuk memiliki kepekaan & jiwa sosial sebagai bekal dasar untuk menggauli masyarakat di sekitarnya. Menolong sesama manusia yang ditimpa kesulitan, bersilaturahmi dengan tetangga, berakhlak yang baik dan menghormati orang tua, senantiasa menjadi pelopor kebaikan dan suri tauladan khususnya bagi remaja lingkungannya akan memupuk simpati masyarakat dan siap mendukung langkah-langkah kebaikannya.
Selain itu, kesadaran dan kepekaan politik dalam batas-batas tertentu patut ditumbuhkan sejak dini untuk mempercepat pematangan fikriyah dan mentalitasnya sebagai pengemban amanah dakwah dan calon pemimpin di masyarakat. Dimulai dari pemahaman tentang problematika umat Islam, baik lokal, regional dan internasional yang menuntut kebutuhan akan gerakan dakwah yang lokal dan internasional. Merasakan berbagai isu dunia Islam sebagai permasalahan bersama dan menuntut peran serta yang lebih aktif. Turut serta merasakan konstelasi pertarungan ideologi dan peradaban secara global dan pengaruhnya dalam konstelasi pergulatan politik nasional.
0 komentar:
Post a Comment