Inilah pengalamanku (dan teman-teman) yang paling menyenangkan, mengesankan, tak terlupakan dan selalu terkenang (dan teringat) juga selalu ingin diceritakan.
Waktu itu aku kelas 7 semester 2 di es em pe lima..
Hari sabtu tanggal …. (berapa ya? Hmm lupa, maklum otak kiri – short memory) taun 2008
Hari ini ada mabit, kami kelas 7 dan 8 umum jadi peserta. Aku datang setelah asar, di perjalanan aku bertemu seorang ikhwan naik motor diantar mungkin bapaknya kayaknya sih mau mabit juga.. eh aku pake baju apa ya? (eh pertanyaan ga penting itu!)
Nyampe di es-em-pe lima. Taptaptaptap. Langsung menuju ke tempat utama, masjid Riyadlul Jannah. Taptaptap. Agak grogi juga, baru pertama ikut acara disini. Siinggg - -“ seepii juga ya, Cuma ada beberapa anak di sekitar kantin, mungkin abis ekskul. Nyampe di atas masjid Cuma ada teh anis ama tas-tas yang tergeletak tak bernyawa (ya iyalah, masa tas bernyawa). Yang lain mana ya? Kok Cuma ada tasnya aja? Siiingg. Teh anisnya lagi asyik tilawah ga enak ngeganggu, akhirnya cuma salam dan nanya yang lainnya kemana, tapi berhubung suara teh anis kecil jadi tak terdengar. Cuma ngangguk-ngagguk aja.
Tiba-tiba suara handphone berbunyi. Kriiinggkriingg (yang pasti suaranya ga gitu). Ooh okti! Dia baru dating, aku disuruh ke bawah dan ketemu sama dia. Oh ya okti make baju garis-garis merah putih.dia bawa sleeping bag. ____________________ (lewat ceritanya)
(Udah di masjid lagi) akhirnya dataang teman-teman yang lain. Ulfaa datang! Dia memakai baju putih ples rok merah muda (masih inget~). Beberapa saat kemudian kelas 8 akhwat dataaang~ ternyata mereka tilawah bareng ikhwan di bawah. Setelah itu PEMBUKAAN. Kami turun ke bawah (dimana-dimana turun itu kebawah, masa turun ke atas? - -“). Taptaptap.
MC nya siapa ya? Pokoknya ada sambutan kang JJ dan pak kudus. Setelah itu tasmi Al-Qur’an oleh kak Rayhan—surat Al- Qalam (yang paling keinget waktu itu adalah ayat pertama—“nuun”). Setelah agak cukup lama pembukaan akhirnya kami 7 dan 8 umum disuruh ke atas sedangkan yang kelas 8 panitia ke 7 F (mungkin mau rapat). Setelah itu kami siap-siap untuk sholat maghrib. Imamnya kalau ga salah kang JJ (insya Allah bener). Kang JJ membacakan beberapa surat pada saat itu, nikmat sekalii~.
Setelah sholat maghrib kami maakaaan~ serbu nasinya! Lauknya juga! Sayurnya engga! Waktu itu bekel apa ya? Fula bawa rending, tapi nasinya kebanyakan jadi Cuma dimakan sedikit. Ada beberapa temen yang ga bawa dan akhirnya di beliin nasi. Kami makan bareng-bareng, comot-comot makanan orang lain, ngasih ini ngasih itu, semuaanya bareng-bareng. Nikmat. Sedaap~ (gaya upin ipin).
Oooh iyaa, lupa memperkenalkan peserta akhwat! Ada saya, ulfa, okti (ketiganya dari 7F), ufah, pidit (keduanya dari 7E), ajeng (7I) teh nadya dan teh ana (kelas 8)
Setelah sholat isya kami maaiin~ pertama kami main kejar-kejaran. Pada saat itu aku belum telalu kenal sama ulfah dan pidit tapi karena ulfah memang orangnya supel jadi kita mudah berbaur.
Pertama kami diajak teteh-teteh ke depan ruang piket, yang masih inget pas waktu itu Cuma teh ida. Di depan ruang piket, aku pandangi TK (Taman Kartini) dan sekelilingnya. Ga ada apa-apa tuh, Cuma kalau dipandangi terus serem juga yang kelas-kelas di belakang perpus sana. Habisnya katanya yang ada prajurit belanda tanpa kepala kalau maghrib2 di sini. Mitos-mitos ga jelas gitu lah.. >,<
Disana kami main sarung-sarungan. Hehehe keingetan terus pas bagian fula, karna pake rok jadi agak suseh dia hahaha xD terus main games kepercayaan ,ada kertas dan suara, nanti yang main harus tutup mata terus ngelewatin kertas tanpa nginjek, pemandunya adalah suara yang beribet banyak. Kebetulan pada saat itu aku jadi sang pemain heheheh..
(----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita nya selesai aja, bisi panjang pisan)
Setelah permainan yang super duper memuaskan~ materii dimulai!
Segala adab-adab dibahas. Tuntas! Pada saat itu aku mengenal the pipenk dan the pipenk bercerita tentang adiknya, dan ternyata adiknya adaalh temanku pas GO kelas 6 ckcckck dunia memang sempit!
Tuing tuing~ mata merah. Ngantuk! Ga kuat~~ aaahhh, lalalalala~
Akhirnya jam 10 kami diperbolehkan tidur..
Ketika tidur..
Terjadi suatu tragedi, teman-teman. Semua terbangun kecuali yang kelas 8 (panitia ga tau dimana)Hmm, okti mengaku melihat ikhwan masuk ke kelas ini. Karena lampu yang pes pareum, kami tak terlalu yakin, “mungkin kamu salah liat,ti” tapi okti tetap ngotot. Akhirnya kami semua tak bisa tidur, gigi gemelatukan, kaki pun gemelatukan. Tuktukbrrbrr.
Karena keadaan yang mengenaskan ini, kami serempak pergi ke tempat teteh-teteh alumni di masjid, yang kelas 8 pun ikut terbangun karna mendengar kegaduhan kami. Di atas ternyata sedang Qiyamul Lail 3 Juz, dengar-dengar yang jadi imam kang JJ tapi kadang diganti kak Rayhan.
Teteh alumni yang bingung melihat kami akhirnya menggotong ke arah depan piket, semua peserta dikumpulkan disana. Kaki dan gigi kembali gemelatukan. Ada apa ini? Seluruh HP disita alumni. Dibagi 4 atau 5 kelompok gitu. Aku bersama fula lagi. Ikhwan di kelompok kami lumayan banyak.
Pertama, kelompok kami pergi ke pos di 9 H atau G gitu, disana ada teh pipenk dan teh mila. Kami disuruh menulis berapa banyak hafalan kami lalu disana juga kami diberi waktu beberapa menit untuk menghafal surat Al-Jumu’ah.
Selesai di pos 1, kami melancong ke pos 2 di kelas 8, dimana disana kami menonton film Fitna. Ada kang Ridho dan satu lagi lupa. Benar-benar mengundang air mata untuk keluar, tanpa kita (ulfa dan saya) sadari dan tak ada rasa malu sama sekali waktu itu (entahlah mengapa). Kami pun menangis. Selesai menonton dan melanjutkan ke pos selanjutnya pun kami tetap tersedu-sedu. Untungnya saat itu gelap, jadi tak terlihat orang.
Di pos 3 ini, kelas benar-benar gelap! Ada penjaganya, serem awalnya. Ternyata itu kang Birza. Pas masuk.. jengjengjengjeng.. di bawah lantai ada sehelai kain putih aga besar, dikirain the mau nonton, tapi kok nonton di bawah gitu ya?. Orang-orang di dalam situ menyuruh kami berbaring di atas kain tsb lalu atasnya di tutup lagi. Tak disangka-sangka ternyata ‘muhasabah kematian’. Subhanallah! Bener-bener seperti cerita ibu. Saat itu keadaan benar-benar menakutkan, rasanya seprti benar-benar meninggal. “bagaimana ya jika pada saat ini juga malaikat izrail mencabut nyawaku?”,pikirku saat itu. Tak bisa dielakkan lagi, kami semua pun menangis. Bagaimana tidak? Disana kita benar-benar teringat dosa-dosa kita, disana kita benar-benar takut. Takut. Kenapa baru saat itu kami merasa takut?
Setelah pos 3 yang membuat kami meraung-raung, kami ke pos 4 dimana ada teh Ve dan teh Nida. Disana kami harus mengatakan hal apa saja yang akan kami lakukan setelah mabit ini.
(__________________________________________________________ lewat)
Setelah pos-pos an yang menegangkan tsb, kami Qiyamul Lail 1 juz. Imamnya kang Birza. Kasihan, mungkin imamnya pun lelah fisikny karna belum tidur tapi tak terlihat sedikitpun semangatnya lelah. Kalau aku sih, sholatnya juga sambil ngangguk-ngangguk (ngantuk), mata merem melek. Wah parah lah pokoknya! Temen-temen, jangan niru ya..
Setelah Qiyamul Lail, kami sholat shubuh (imamnya sama kang Yusal kalo ga salah) dan membaca al-ma’tsurat. Kasihan teman kami ada yang tertidur pulas tapi aku sama fula malah terkekeh-kekeh ngeliatnya.
Setelah itu kami maiiin lagi!
Setelah itu pembagian souvenir. Wooo~ pinnya lucu, ingin 2 tapi ga boleh. Jadi Cuma 1 yang BIRUUU!
Stelah penutupan kami melancong PULANGG~
^_______________________________________________________________________^
Ya, inilah mabit pertamaku di rohani (kelas 7 sem 2 taun 2008)
Mabit inilah acara yang paling teringat sampai saat ini.
Mabit inilah yang selalu terucapkan namanya ketika suasana es em pe lima seperti malam ketika mabit.
Eh, teman-teman masih ingat ga? mabit ini..Yang dikira ikhwan itu kan padahal teh Ria hahaha. Ini aacara pertamaku bersama kalian. Sangatterkesan! Apa kalian juga terkesan?
Oh iya okti ga ikut muhasabah ya gara-gara asma, syafakillah. Padahal asyik.
Oh iya fa, kapan-kapan bawa cadangan celana lagi yaa..
Ajeng, kita ga pernah ketemu lagi yaa. Kangen juga~
Sebenarnya aku rindu mabit ini. Apakah akan ada mabit seperti ini lagi?
Kapan ya teman? Kita bisa berkumpul seperti mabit seprti ini lagi..
0 komentar:
Post a Comment