Assalaamualaikum sister! Tahun 2013 akan segera tenggelam, digantikan dengan fajar 2014 yang membentang penuh harapan. Di akhir tahun ini, refleksi akan jadi kebiasaan yang sangat baik. Merenungkan perbuatan selama setahun, lihat silap dan perbaiki yang kurang baik. Selama setahun ini mungkin ada dari kita yang mencapai kemajuan diri, tapi ada juga yang mengalami kemunduran.
Apa yang selama ini kita capai dan (juga) yang tidak kita capai akan berpengaruh besar terhadap bagaimana kita melihat diri kita. Hidup ini memang banyak pertimbangan. Banyak hal – hal yang terjadi di luar kekuasaan kita. Kesehatan, dan Sekolah misalnya. Meski kita berusaha keras untuk meraih yang terbaik. namun tetap saja Allah yang Maha Berkehendak memiliki hak mutlak untuk menentukan hasilnya.
Bagaimanapun, diantara sekian banyak hal yang mempengaruhi cara kita menjalani hidup, mimin akan mengangkat satu aspek yang bisa berpengaruh besar membuat hidup kita lebih baik dan bahagia jika kita mau mengoptimalkannya. Satu hal itu adalah “cara kita berbahasa”. Bahasa yang kita gunakan, punya impak yang besar kepada hidup kita.
Dampak Bahasa terhadap Hidup Kita
Mimin akan beri sebuah contoh. Mimin memiliki sebuah teman yang sebut saja namanya si Manyun. Si Manyun ini kalau berbicara sukanya menggurutu saja. Setiap kali kami berbicara, Mimin amati, bahwa Manyun gak pernah lupa untuk menyebut “Hidup memang kejam…”, “Susah ya..?”.
Sering juga Manyun meratapi kemalangan sendiri; “Mengapa orang lain selalu lebih baik dari aku?”. Manyun senang membandingkan diri dengan orang sekitarnya. Jika ada yang baru saja meraih preatasi, Manyun sigap berkata: “Orang lain kok bisa ya..?”.
Manyun adalah tipikal orang yang tidak menikmati hidup. Bisa jadi hidupnya sebenarnya sama dengan orang – orang sekitarnya. Hanya saja Manyun memposisikan diri sebagai manusia termalang di dunia. Seolah dunia tak ramah padanya. Kalau Mimin perhatikan, perasaan itu muncul setelah Manyun terbiasa menggerutu. Ya, bahasanya membentuk cara melihat Manyun terhadap lingkungan sekitarnya. Pikiran dan perkataan yang negatif bisa menipu mata hati untuk tidak mensyukuri hidup. Padahal, di luar sana masih banyak orang yang lebih malang dari Manyun namun bisa tersenyum bahagia dengan apa adanya.
Kita bisa melatih diri kita untuk menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Caranya gampang! Mimin akan beberkan dalam beberapa cara untuk mewujudkannya.
Langkah 1 : Tingkatkan Kesadaran Diri ketika Berbicara pada Diri Sendiri
Kita berbicara pada diri kita sendiri sepanjang waktu, tetapi kita tidak menyadarinya . Kalau Kamu mendengarkan , Kamu akan mendengar sebuah dialog di dalam dirimu sendiri. Ya, dialog yang berkata : “Oh, ada ya dialog dalam diri saya?”
Ssuara batin adalah sesuatu yang kita bagi pada diri sendiri. Apa yang membedakan antara suara batin yang diberdayakan dengan yang tidak adalah kualitas dari dialog internal tersebut. Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat mengubah kualitas ini dengan latihan. Langkah pertama, bagaimanapun juga, adalah miliki kesadaran .
Sebagian besar dari kita tidak menyadari bagaimana kita berbicara dengan diri kita sendiri, padahal hal ini secara fundamental sangat penting dalam membentuk kualitas hidup kita. Jadi, kalau kamu merasa tidak seproduktif seperti yang kamu inginkan, maka sekarang adalah waktunya untuk berbicara kepada diri sendiri dan merubah pikiran negatif yang sudah memenuhi benakmu. Ini adalah proses yang tidak bisa dibilang mudah, tapi tidak mustahil insya Allah.
Lakukan langkah – langkah sederhana berikut ini :
- Bawa sebuah buku catatan kemanapun kamu pergi.
- Setiap 3 hari sekali, luangkan waktu untuk menulis berbagai hal yang kamu lalui selama 3 hari itu.
- Tulis apa adanya. Tuliskan secara mengalir. Yang jelek ditulis. Ide – ide brilian juga ditulis. Jadilah diri sendiri. Tidak perlu disensor juga.
- Ini bagian terpenting. cari seseorang yang bisa kamu percaya. Perlihatkan catatan itu padanya. Minta ia mengkritisi bahasa – bahasa yang menurutnya tidak baik untuk kamu ucapkan. Tidak perlu takut. Tujuannya kan untuk kebaikan. Kalau sulit berbagi dengan orang lain, boleh juga dengan diri sendiri. Evaluasi dan jujurlah pada diri sendiri.
- Kemudian minta dia untuk menceritakan hal – hal yang dia tandai. Minta masukan darinya apa sebaiknya yang harus dirubah, dan apa yang sebaiknya dipertahankan.
Langkah 2 : Gunakan Afirmasi!
Oke, sekarang kamu sadar betapa pentingnya kualitas berbicara dengan diri sendiri ya. Langkah selanjutnya adalah mulai memperbaikinya sedikit demi sedikit. Pertama – tama, coba untuk mengganti pikiran – pikiran negatif dengan yang positif. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengggunakan Afirmasi.
Afirmasi adalah pernyataan yang bisa bikin kamu merasa bersemangat. Misal : “Aku bisa, aku pasti bisa!” , “Gak ada salahnya mencoba, kan?”. Afirmasi harus kamu ulang terus menerus sehingga melekat dalam benak kamu. Contoh yang bagus dalam ber-Afirmasi adalah artis kondang Indonesia yaitu Tukul Riyanto atau yang lebih populer dengan sebutan Tukul Arwana.
Tukul selalu menyebut dirinya “Reinaldi”. Sebuah nama yang lebih keren dibanding Tukul Arwana. Nama itu terbukti membuat dirinya dikenal dan dihormati. Meski saat ini masih menggunakan nama Tukul Arwana, namun itu hanyalah aksesoris branding image dia sebagai artis katrok yang populer.
- Renungi sejenak untuk merefleksi tentang apa saja yang telah kamu pelajari dari kegiatan berdialog kepada diri sendiri.
- Fokus pada wilayah kelemahan kamu. Mungkin pikiran – pikiran negatifmu tentang diri sendiri, atau tentang keluarga atau tentang sekolah yang lebih mendominasi. Cari pernyataan afirmasi untuk berbagai pikiran negatif itu.
- Tuliskan pernyataan afirmasi itu.
- Pernyataan afirmasi bukanlah oposit dari pikiran negatif kamu. Kamu gak mau membohongi diri sendiri bukan? carilah afirmasi yang bisa “mengalihkan” pikiran-pikiran negatif tadi. Kalau awalnya kamu berfikir “ Saya gak bisa apa – apa”. Alihkan dengan sebuah afirmasi : “Setidaknya saya akan mencoba sedikit demi sedikit” atau “ Saya tahu bahwa gak ada yang sempurna di dunia ini. Jadi gak ada salahnya mencoba meski gagal.” Segala sesuatu yang bisa membuatmu nyaman, jadikan itu sebagai afirmasi kamu.
- Batasi 2 atau 3 afirmasi saja. Jangan kebanyakan. Tulis dan tempelkan pernyataan afirmasi itu di tempat yang mudah dilihat. Di dinding kamar misalnya. Ulangi pernyataan itu setiap hari, setiap kali kamu melihatnya.
- Evaluasi setiap 2 sampai 6 bulan. Perkirakan pencapaian yang udah kamu buat. Apakah kamu berhasil mengurangi pikiran negatif itu?
- Setiap mem-proklamasikan afirmasi, tutup matamu. Pejamkan. Fokus pada perasaaanmu dari afirmasi yang kamu katakan berulang – ulang. Rasakan kenyamanan saat kamu mengatakannya. Uwow…
- Kalau kamu masih belum merasa enjoy, ganti kata – kata afirmasinya. Bisa jadi afirmasi itu terlalu berat untuk kamu wujudkan. Cari afirmasi yang lebih ringan..
Insya Allah dengan langkah – langkah ini kamu bisa menata hidup lebih baik di 2014 nanti. Berbahagialah saat kamu terus memperbaiki diri, karena Allah suka kepada muslim yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini..
Reff : productivemuslim
0 komentar:
Post a Comment