Salah satu keindahan Al-Qur'an yang menjadi mukjizat hingga saat ini dan sampai hari akhir adalah metode penyampaiannya yang selalu membekas di hati dan mencerahkan. Allah memang suka menggunakan berbagai teknik retorika dalam membahas suatu permasalahan. Adakalanya untuk menjelaskan suatu perihal yang rumit Allah menyampaikannya lewat suatu kisah. Agar terasa sederhana. Ada juga menggunakan rima yang enak didengar seperti surat An-Nas misalnya. Teknik lain yang tidak kalah menakjubkannya adalah "Stack Overflow". Seperti apa itu? Mari kita bahas...
Stack Overflow ini pertama kali disebut oleh Ikram Hamrawani dalam blognya The QuranClub Blog. Mekanismeya adalah, Allah menyebutkan berbagai perisitiwa alam yang menakjubkan secara bertubi - tubi. Tujuannya agar memori manusia dijejali dengan gambaran dan konsep alam yang dahsyat seacara bertumpuk (stack overflow). Hal ini membuat celah manusia untuk berargumentasi menjadi luntur. Dengan begitu benak manusia terbuka dan menyingkirkan rasa ego yang selalu menutup mata hati. Ketika mata hati terbuka itulah manusia siap menerima ayat - ayat kebenaran.
Seperti Surat At-Takwir ini misalnya. 13 ayat pertama akan mengisi memori manusia dengan gambaran alam yang dahsyat dengan konsepnya yang sangat berat. Ketika memori terisi penuh, maka mata hati terbuka. Barulah Allah memasukkan ayat 14 ke dalam hati :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Apabila matahari digulung, (1)
dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (2)
dan apabila gunung-gunung dihancurkan, (3)
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) (4)
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, (5)
dan apabila lautan dijadikan meluap (6)
dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh) (7)
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, (8)
karena dosa apakah dia dibunuh, (9)
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, (10)
dan apabila langit dilenyapkan, (11)
dan apabila neraka Jahim dinyalakan, (12)
dan apabila surga didekatkan, (13)
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (14)Selanjutnya ayat 15 sampai 18 berfungsi untuk menjaga terbukanya mata hati, agar memori otak tak punya kesempatan berargumentasi kritis secara egoistik. Selanjutnya ayat 19 siap kembali dimasukkan ke dalam hati :
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, (15)
yang beredar dan terbenam, (16)
demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, (17)
dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, (18)
sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), (19)Teknik yang sama juga digunakan pada ayat 20 dan 21, dengan menambah gambaran dan konsep baru ke dalam memori otak. Setelah sejak awal surat sampai ayat 21 otak sudah terbebani dengan berbagai lukisan alam yang dahsyat, barulah Allah menyuguhkan konsep yang cukup berat ke hati manusia di ayat 22 -25 :
yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, (20)
yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. (21)
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. (22)Selanjutnya ayat 26 kembali menjadi pengisi memori otak, ayat 27 nya argumen Allah. ayat 28 mengisi memori di otak, laluargumen Allah di ayat 29.
Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. (23)
Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. (24)
Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, (25)
maka ke manakah kamu akan pergi? (26)
Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (27)
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. (28)
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (29)Salah satu kisah yang menarik tentang teknik Stack Overflow ini adalah ketika Rasulullah membacakan surat An-Najm, surat ke 53. Saat itu Rasulullah membacakan keseluruhan surat di hadapan orang kafir dan para pembenci Rasul. Mereka sangat kaget ketika mendengarnya karena pikiran mereka bertekuk lutut ketika menengarnya dan menuruti perintah Allah dalam surat tersebut. Tak ayal Rasulullah disebut sebagai tukang sihir karena kejadina itu. Rasulullah bukanlah tukang sihir, karena Al-Qur’an memang mampu membasahi hati siapapun yang kering sesuai kehendak Allah SWT.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Demi bintang ketika terbenam. (1) kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. (2) dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. (3) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (4) yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. (5) yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. (6) sedang dia berada di ufuk yang tinggi. (7) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. (8) maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. (10) Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (11) Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? (12) Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (13) (yaitu) di Sidratil Muntaha. (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (16) Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (17) Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (18) Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, (19) dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? (20) Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (22) Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (23) Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (24) (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (25) ۞ Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya). (26) Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan. (27) Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran. (28) Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. (29) Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (30) Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). (31) (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (32) Maka apakah kamu melihat orang yang berpaling (dari Al-Quran)? (33) serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi? (34) Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)? (35) Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? (36) dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (37) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, (38) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, (39) dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (40) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, (41) dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), (42) dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, (43) dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, (44) dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. (45) dari air mani, apabila dipancarkan. (46) Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati), (47) dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan, (48) dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra, (49) dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang pertama, (50) dan kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun yang ditinggalkan-Nya (hidup). (51) Dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka, (52) dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah. (53) lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya. (54) Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55) Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang terdahulu. (56) Telah dekat terjadinya hari kiamat. (57) Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. (58) Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? (59) Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? (60) Sedang kamu melengahkan(nya)? (61)
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). ۩ (62)(itsar/thequranclubblog)
0 komentar:
Post a Comment