Sentuhan ketiga adalah tentang penciptaan langit
dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, (12) dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), (13) dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, (14) supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, (15) dan kebun-kebun yang lebat? (16) (An-Naba’ : 12-16)
Tujuh buah yang kokoh yang dibangun Allah di atas bumi itu adalah langit yang tujuh, yaitu tujuh petala langit sebagaimana disebutkan di tempat lain. Dan, yang dimaksud dengannya dengan pembatas-an ini hanya Allah yang mengetahuinya. Mungkin yang dimaksudkan adalah tujuh gugusan bintang, yang seiap satu gugusannya bisa mencapai ratusan juta bintang. Ketujuh gugusan inilah yang mem-punyai hubungan dengan bumi dan tata surya kita. Mungkin yang dimaksudkan bukan ini dan bukan itu. Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam susunan alam semesta ini, sedangkan yang diketahui oleh manusia hanya sedikit.
Sesungguhnya ayat ini hanya mengisyaratkan bahwa tujuh buah langit yang kokoh itu sangat kokoh dan kuat bangunannya, yang tidak mungkin retak dan berantakan. Inilah yang kita lihat dan kita ketahui dai tabiat tata surya dan benda-benda ang-kasa yang biasa kita sebut dengan langit, yang dapat diketahui oleh setiap orang. Di samping itu, ayat ini juga mengisyaratkan bahwa bangunan tujuh langit yang kokoh itu serasi dengan planet bumi dan ma-nusia Karena itulah, ia disebutkan di dalam mem-bicarakan pengaturan Allah dan penentuan-Nya ter-hadap kehidupan bumi dan manusia, yang ditunjuki oleh ayat sesudahnya.
dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), (13)
“Dan telah Kami bangunkan di arah atas kamu tujuh yang kokoh.” (ayat 12).
“Tujuh yang kokoh” ialah langit yang tujuh lapis. Dan kita pun tahu cara pemakaian bahasa Arab, bahwa kalau disebut kalimat “tujuh” yang dimaksud ialah banyak! Dan semua langit itu dibina oleh Allah dengan kokohnya. Beredarlah dalam cakrawala itu berjuta-juta bintang dan satu di antaranya adalah bumi kita ini, dan kita pun hidup di atas permukaan bumi, di bawah naungan langit:
“Dan telah Kami jadikan suatu pelita yang terang benderang.” (ayat 13).
"Dan Kami bangun di atasmu tujuh buah (langit) yang kokoh."
yakni lujuh langit dengan keluasan, ketinggian, keutuhan, kekokohan, serta penghiasannya dengan bintang-bintang yang menetap di tempatnya dan planet-planet berputar pada porosnya.
012. (Dan Kami bina di atas kalian tujuh lapis) maksudnya langit yang berlapis tujuh (yang kokoh) lafal Syidaadan adalah bentuk jamak dari lafal Syadidatun, artinya sangat kuat lagi sangat rapi yang tidak terpengaruh oleh berlalunya zaman.
Ayat yang lain :
0 komentar:
Post a Comment