Allah menghitung atas mereka setiap sesuatunya dengan hitungan yang amat cermat dan idak satu pun yang terluput,
Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. (29)
“Padahal tiap-tiap sesuatunya telah Kami kumpulkan di dalam kitab.” (ayat 29).
Ayat ini boleh diartikan dua: Pertama, tidaklah patut mereka mendustakan, kerana semuanya telah tertulis dengan jelas. Atau tidak patut mereka mendustakan, karena akal mereka yang murni atau yang dinamai fitrah tidak akan menolak kebenaran dari Tuhan itu. Hati nurani manusia tidak dapat menolak ayat-ayat Tuhan itu, karena dia telah terkumpul dalam kitab. Yaitu kitab-kitab suci yang dibawa Nabi-nabi, atau kitab pada alam terbuka ini, sebagaimana telah diuraikan dalam ayat-ayat 6 sampai ayat 16 di atas tadi.
Arti yang kedua ialah bahawa manusia tidak akan dapat mengelakkan diri daripada perhitungan Allah yang sangat teliti di akhirat kelak. Sebab segala sesuatu yang telah dikerjakan oleh manusia, buruknya dan baiknya, semua sudah tertulis di dalam kitab di sisi Tuhan. Ada malaikat-malaikat yang mulia, yang disebut kiraaman kaatibiin (lihat Surat 82, Al-Infithaar, 11) yang selalu menuliskan segala sesuatu yang telah diamalkan oleh manusia, sehingga mereka tidak memungkirinya lagi.
029. (Dan segala sesuatu) dari amal-amal perbuatan (telah Kami hitung) telah Kami catat (dalam suatu kitab) yaitu dalam catatan-catatan di Lohmahfuz supaya Kami memberikan balasan kepadanya, antara lain karena kedustaan mereka terhadap Alquran.
Ayat yang lain :
0 komentar:
Post a Comment