Searching...
Select a Page
Tuesday


Penyelenggaraan Miss World yang rencana diadakan September 2013 ini di Jakarta dan Bali terus menuai protes penolakan dari Lembaga dan Ormas Islam. Tercatat pula seperti Suryadharma Ali dari kementerian Agama, MUI Pusat dan MUI seluruh Indonesia, dan hampir 60 ormas Islam melakukan penolakan dan berencana melakukan aksi besar-besaran menuntut dibatalkan perhelatan Miss World yang dinilai hanya mengeksploitasi perempuan dan dapat merusak moral bangsa.

Terlebih, Indonesia sebagai Negara dengan mayoritas muslim merasa terganggu dan direndahkan hak dan martabatnya dengan diselenggarakan Miss World di tanah air. Maka jelas acara Miss World sudah melanggar HAM khususnya hak azasi bagi muslim di Indonesia.

Dalam pernyataan resmi ormas Islam Jawa Barat, pada hari Jumat (30/8/2013), di kantor DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, para pimpinan Ormas Islam Jawa Barat: Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jabar, Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia  (DDII) Jabar, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, Syarikat Islam (SI) Jabar, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Jabar, dan Mat’la Anwar, sepakat untuk menolak helatan Miss World yang akan berlangsung di Bali dan Sentul, Jawa Barat.

Mursalin Dahlan, mewakili Muhammadiyah Jabar menegaskan bahwa  menolak Miss World sudah tidak bisa menggunakan himbauan dan kata-kata. “Kita gerakkan massa, lawan dengan kekerasan..lawan dengan demo!,” tegas Mursalin.

Menurutnya, para pengambil kebijakan seharusnya sadar bahwa Miss World sangat merusak moral bangsa. “Mereka berbicara pancasila, empat pilar, tapi melakukan penghinaan kepada perempuan!,”tambahnya (arrahmah.com).

Seperti diketahui ajang Miss World dan berbagai kontes kecantikan sejenis sebetulnya tidak semata-mata sekadar pamer aurat. Lebih dari itu, ia sudah menjadi ‘ikon’ budaya Barat yang serba bebas.

Miss World telah dijadikan alat oleh para kapitalis dunia setidaknya untuk dua tujuan.Pertama: memperomosikan budaya Barat yang liberal ke seluruh dunia, termasuk ke negeri-negeri Muslim seperti Indonesia. Kedua: ajang para kapitalis lokal maupun internasional untuk mereguk keuntungan finansial yang berlimpah.

Pasalnya, Miss World benar-benar telah menjadi ajang bisnis yang dikelola secara profesional dengan sistem waralaba di lebih 130 negara dengan keuntungan jutaan dolar bagi pihak penyelenggara. Itu belum termasuk sejumlah perusahaan yang menjadi sponsor acara berskala internasional tersebut.

Jadi Miss World bisa dikatakan “zero” manfaat bagi rakyat

Oleh : Kompasianer - Tomy Khan
03 Sep 2013

0 komentar:

Post a Comment

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

« »
Get widget