Seperti kata Allah, bahwa seorang muslim tidak akan dikatakan beriman sebelum ditimpakan cobaan kepadanya. Hal ini tidak terlepas dari perjuangan Rohis. Adakalanya kegiatan mentoring dicurigai oleh pihak sekolah. Diduga teroris lah atau aliran sesat. Kalau tidak diantisipasi, bisa jadi kegiatan Rohis dibekukan sekolah dan Kamu gak bisa ngapa-ngapain lagi. Supaya gak runyam di kemudian hari, lakukan langkah-langkah berikut sebelum petaka itu kejadian pada Rohismu :
1. Formal
Upayakan setiap kegiatan dakwah yang dilakukan bersifat formal dan diselenggarakan oleh lembaga formal seperti Rohis, lembaga alumni, atau LSM. Biasanya beberapa sekolah meminta kepada Pembina Rohis untuk menyerahkan proposal kegiatan selama setahun. Di sana kamu bisa sebutin semau kegiatan Rohis agar saat pelaksanaan sudah dianggap legal oleh sekolah. Bagi yang belum, gak ada salahnya inisiatif. Ingat, dakwah itu kegiatan inisiatif lho, jadi harus ada kemauan dari kitanya.
2. Jangan Eksklusf
Hindari perilaku yang ekslusif, ekstrim, berlebih-lebihan apalagi mudah memvonis. Islam itu agama yang indah, kenapa gak kamu tunjukkin keindahan itu dengan bersosialisasi dengan siapapun termasuk non-Rohis dan pihak sekolah? Mereka kan mad’u juga. Mereka itu objek dakwah yang harus kita sibghoh (celup) dengan warna-warni Islam. Belajar dari pengalaman, Rohis kalau eksklusif gampang dicurigai sebagai teroris, tukang bom atau aliran sesat.
3. Ramah
Tunjukkanlah sikap yang terbuka, ramah, memudahkan, dan simpatik. Tebarlah senyum dan salam kepada siapa saja, termasuk guru dan kepala sekalah. Rohis itu ya anggota sekolah juga. gak ada yang beda selain Rohis itu identik dengan kegiatan keislaman. Sisanya sama kan. Sama-sama belajar di kelas. Sama-sama main dan bercanda. Senyum itu bagian dari sedekah, wajah yang ramah akan membuat siapapun merasa ringan berkomunikasi dengan kita. Kalau sudah seperti itu tidak mungkin ada kecurigaan dari sekolah.
4. Silaturahim
Carilah kesempatan untuk dapat bersilaturahmi secara khusus kepada guru atau kepala sekolah. Bayangkan apa yang akan dirasakan oleh guru ketika murid-muridnya secara sengaja bersilaturahim ke rumahnya. Bahagia! Senang! dan Gak Nyangka! Sekolah itu bukan ajang mengajar dan belajar saja. Tapi di sana ada peluang untuk menjalin ukhuwwah islamiah. Merajut cinta agar sama –sama menunaikan syariatnya. #tsaah.. :D
5. Prestasi
Tunjukkanlah prestasi belajar yang cemerlang, sehingga justru menimbulkan simpati dan dukungan dari pihak sekolah. Prestasi itu aset sekolah. Semakin banyak prestasi yang dicetak murid sekolah semakin harum nama sekolah di mata umum. Apalagi kalau yang mencetak prestasi itu adalah banyak dari anak Rohis! Bisa – bisa pandangan orang berubah terhadap Rohis. Dari yang disebut ekskul keagamaan menjadi ekskul tempat orang – orang berprestasi. Ini secara gak langsung juga mendongkrak popularitas Rohis dimata ekskul-ekskul lainnya juga lho!
6. Libatkan Non-Rohis
Libatkanlah sebanyak mungkin pelajar non-Rohis dalam kegiatan-kegiatan keislaman. Kenalkan mereka dengan syiar Islam. Banyak kegiatan yang bisa kita bikin untuk memperbesar interaksi antara Rohis Buatlah kegiatan-kegiatan dakwah yang lebih variatif bahkan benuansa umum seperti pelatihan manajemen, outbound training, try out UMPTN, dsb. Bukankah kegiatan-kegiatan itu juga berorientasi kepada pencapatan sasaran dakwah sekalah?
Yak, 6 langkah di atas semoga bisa merubah pandangan orang – orang terhadap Rohis. Seperti yang dikatakan ust. Anis Matta, berdakwahlah dengan cinta. Kita rubah dangerous game menjadi sesuatu yang menyenangkan. Have fun!
courtesy of : www.ksai-aluswah.org
Kami Anak Rohis.. selalu optimis… bukannya sok narsis.. kami memang manis..
“Aku Anak Rohis”
0 komentar:
Post a Comment