Bro en Sis, penggila gaulislam, ngomong-ngomong soal pahlawan jadi inget kalo di negeri kita ada tanggal yang diperingati sebagai hari Pahlawan. Coba, inget nggak? Hah, nggak tahu? Waduh, ternyata ada juga yang nggak tahu, bukan hanya nggak inget. Okelah, saya kasih tahu ya. Di negeri kita, tanggal 10 November itu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hehehe.. kalo kamu masih lupa juga, itu mungkin karena kamu udah punya pahlawan atau idola lain di hati dan pikiranmu. BTW, ini kan pelajaran SD ya?
Sobat, kalo kamu ditanya tentang siapa pahlawanmu, siapa nih yang bakal kamu sebut namanya? Hah, para superhero fiksi macam Batman, Spiderman dan sejenisnya yang nggak jelas itu? Sori. Nggak lah. Siapa? Ibu-bapakmu? Ok. Itu bagus. Ibu dan bapakmu alias ortumu adalah pahlawanmu. Siapa lagi? Guru? Oke. Jawabanmu benar juga. Pahlawan kemerdekaan Indonesia di masa dulu? Baik. Itu nggak salah juga, karena mereka berjuang untuk usir penjajah dari negeri ini. Baik, sebenarnya banyak yang bisa dijadikan pahlawan dari hidup kita, menjadi inspirasi dan juga motivasi dalam kehidupan. Tentunya, kriterianya adalah semua orang yang hidupnya benar dan baik.
Hmm, kali ini kita bakal bahas the real superhero. Nah, seorang pahlawan itu mirip dengan idola. Kok bisa? Ya, sebab tak jarang hidupnya dijadikan teladan. Kalo keadaan saat ini, yang dianggap pahlawan itu lebih identik dikatakan sebagai idola, lho. Misalnya, seorang idola itu adalah artis-artis negeri ini yang saban hari nongol di layar kaca, atau seleb-seleb dari Korea, dari Hollywood, juga dari Bollywood atau lainnya. So, udah pasti gaya hidup merekapun digandrungi para follower-nya.
Remaja dan pahlawan
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Saat ini, remaja emang lagi ngalamin krisis idola. Itu sebabnya, para remaja lebih mengidolakan orang-orang yang malah nggak berjasa apa-apa bagi hidupnya, maupun negaranya. Sosok pahlawan yang ada dalam benaknya, hanyalah seseorang yang punya suara indah dan menggetarkan hati saat menyanyikan lagu cinta, atau seseorang yang mampu beradegan mesra dengan lawan jenis di sebuah sinetron. Selain itu, sosok pahlawan di mata remaja juga digambarkan sebagai kumpulan orang yang mampu berjoget dan menyanyi ala boyband dan girlband Korea (atau paling sial ikut latah goyang caesar).
Mengapa sosok pahlawan seperti itu yang dianggap idola bagi para remaja? Ini karena pandangan hidup para remaja, yang menganggap hidupnya di dunia adalah untuk senang-senang, hura-hura, dan bebas. Akhirnya, apa yang ada dalam benak remaja, pahlawan itu merupakan sosok yang dapat membuatnya merasakan sesuatu yang ia anggap sesuai dengan pandangan hidupnya.
So, saatnya kita mulai meluruskan pandangan hidup kita dulu nih. Apa itu? Ya, kita kudu yakin bahwa hidup kita ini adalah sebuah misi yang memiliki visi. Misi kita adalah menghamba, dan berlaku layaknya hamba yang selalu menaati perintah tuannya. Sementara visi kita adalah surga, yang tentu ingin kita capai setelah misi kita di dunia ini selesai. Ngerti kan maksudnya? Yes. Betul, kita adalah manusia yang diciptakan tentu dengan sebuah amanah, yakni menjadi seorang hamba yang tunduk pada tuhanNya. Sebagai mana Allah Ta’ala berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (QS adz-Dzariyaat [51]: 56)
Pengertian ayat ini, yang kita pahami adalah tugas hidup kita di dunia semata-mata untuk beribadah dan mengejar ridho Allah. Sembari tentunya mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh laranganNya. Bukan untuk membebaskan diri sebebas-bebasnya, sebab tentu sebagai seorang muslim kita meyakini akan adanya kehidupan yang abadi setelah berakhirnya dunia dan kehidupannya. Kita akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang kita perbuat. Sehingga, yang layak kita jadikan pahlawan, sesungguhnya adalah sosok yang dapat menjadi panutan hidup kita untuk kesuksesan di akhirat nanti.
Pahlawan dunia-akhirat
Apa yang kamu ketahui tentang Thariq bin Ziyad, Muhammad al-Fatih, Usamah Bin Zaid, Ibnu Sina, Imam Syafi’i, Imam Ibnu Taymiah? Apa, orang Arab? Hehehe.. jawaban nggak penting itu mah kalo cuma dilihat dari nama-nama mereka. Mau tahu? Hmm.. mereka adalah sebagian kecil dari orang-orang yang seharusnya bisa disebut pahlawan. Get the real Bro en Sis, mereka punya jasa besar buat kehidupan kita saat ini. Baik di bidang ekonomi, iptek, kedokteran dan sekali lagi, itu cuma sebagian kecil Cyin. Peran besar mereka, menjadikan masyarakat dunia hidup modern dan mengenal hidup yang layak. Tapi, adakah kita para remaja kenal mereka? Sedih nian. Itulah yang musti direnungkan. Padahal kita tahu tanpa jasa ilmuwan-ilmuwan muslim dahulu, dunia nggak akan kenal kedokteran, dan yang lainnya.
Di masa Rasulullah saw., kaum muslimin mengenal Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Khalid bin Walid, Salman al-Farisi dan para sahabat lainnya yang gigih berjuang untuk tersebarnya Islam keseluruh penjuru dunia, agar dunia ikut menikmati cahaya Islam. Generasi setelahnya kaum muslimin mengenal Muhammad al-Fatih, Thariq Bin Ziyad, Shalahudin al-Ayubi, dan para panglima perang lainnya yang tangguh dan berani menaklukan negara-negara untuk membebaskannya dari kegelapan. Di bidang keilmuan tentu lebih banyak lagi sosok-sosok ulama yang patut kita jadikan The real Superhero karena jasa mereka yang begitu besar untuk masyarakat dunia. Bahkan, hasil karyanya masih bisa kita nikmati hingga saat ini.
Sobat gaulislam, satu alasan, tentunya masih belum cukup bagi mereka, untuk dianggap sebagai The Real Superhero. Sebab, masih ada banyak sekali alasan, namun yang pasti, sosok pahlawan ini, mampu mengantarkan kita untuk sukses hidup di akhirat nanti. Tentu saja, jika kita ikuti gaya hidup mereka, keimanan mereka, ketundukan mereka pada Allah Swt. yang memang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
Jika ada pahlawan yang bisa kamu idolakan, pilihlah sosok yang mengantarkanmu pada hidup bahagia dunia akhirat, pahlawan yang bisa buat kamu hidup bahagia bersamanya di surga nanti. Bukan orang yang bisa buat kamu hidup bersamanya di neraka, iiih serem!
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita: “Pernah seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: ”Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan RasulNya”, beliau bersabda: ”Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata: ”Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, RasulNya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” (HR Muslim)
Nah, kalo kita jadikan Rasulullah saw. sebagai pahlawan, kita idolakan beliau, dan hidup sesuai hidup beliau, tentu kita akan bersamanya di surga nanti. Aamiin. Tentu saja, karena Rasulullah saw. adalah seorang idola tanpa cacat. Sa’ad bin Hisyam bin Amir berkata: “Aku pernah mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha, lalu aku bertanya: “ Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku akan akhlaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab: “Akhlak beliau adalah al-Quran, apakah kamu tidak membaca al-Quran, Firman Allah Azza wa Jalla: wa innaka la’ala khuluqin ‘adhim (dan sesungguhnya engkau di atas budi pekerti yang agung).” (HR Ahmad)
So, layaknya kita sebagai muslim adalah menjadikan Rasulullah saw. sebagai pahlawan yang patut kita idolakan. Sip deh!
Yuk update!
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Jangan ampe kudet, karena ketinggalan berita kalo Islam bisa buat kamu jadi manusia ‘super’. Islam punya pandangan khas tentang hidup ini, yang pasti amat menyenangkan buat hidupmu, termasuk dengan mengarahkan siapa yang harusnya kita jadiin pahlawan. Bahkan, kamu bisa sendiri jadi pahlawan. Sebab, Islam akan mendorong potensimu keluar, menuju kemajuan hidup. Hingga, tak jarang. Orang yang baru nemuin Islam, potensinya melejit hingga menjadi sosok yang patut diidolakan. Itu sebabnya, Islam selalu memandu perilaku hidup manusia di dunia, agar hidup kita bisa terarah dan tak banyak menimbulkan masalah.
Yuk, kita update! Mulai saat ini, kita jadikan hidup kita di dunia adalah sebuah perjalanan, yang akan menemui titik tempuh. Sebab, hidup ini singkat Bro en Sis, kalo nggak paham ama jalan yang dilewati, tentu akan tersesat. Namun, meski kita fokus dalam sebuah perjalanan, bukan berarti masa mudamu akan terhempas tanpa merasakan indahnya masa muda. Itu, paradigma yang amat salah. Sebab, Islam tak pernah menghambat kebahagiaanmu, Islam malah memfasilitasi kebahagiaan kita dengan hal-hal yang unik, dan begitu menyenangkan. Apa contohnya?
Ngaji! Ya, ngaji itu asyik, tinggal gimana kita ngilangin stigma negatif dalam diri kita sendiri. Jadikan ngaji itu sebagai sebuah kegiatan menyenangkan dengan kreativitas kita sendiri. Selain itu, kegiatan menulis, desain grafis, fotografi, game, olah raga, dan semua permainan boleh dalam Islam, selama tidak ada hal-hal yang menyimpang dari akidah Islam. Kita diperkenankan oleh Allah menikmati indahnya hidup ini. Itu sebabnya, sungguh mengherankan kalo kita udah dikasih jatah hidup dengan segala pernik keindahan dan kesenangan, tetapi kita malah melakukan hal-hal yang dilarangNya. Nggak adil banget kan?
So, hidup sesuai Islam itu menyenangkan dan dijamin tetep bisa nikmati hidup ini tanpa tertekan. Sebagai remaja kamu tetap bisa menjadi pribadi yang bebas dan luwes asalkan tetap menjadikan Islam sebagai pengatur hidupmu. Selaraskan semua yang kamu lakukan dengan akidah dan syariat Islam. Jadi, siapa pahlawanmu? Bisa kan menentukannya? [wilda | Email: wildafillah@yahoo.co.id]
gaulislam edisi 316/tahun ke-7 (7 Muharram 1435 H/ 11 November 2013)
0 komentar:
Post a Comment