Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menakdirkan kita semua agar berada dalam jalan yang mulia ini. Jalan yang menjanjikan pahalan tiada terputus bagi para musafirnya.
Semoga Allah Ta'ala tak henti-hentinya mencurahkan rahmat iman pada diri kita semua. Amin.
Demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada pada kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh, serta saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Sehingga sudah selayaknya kita mengarahkan segala bentuk aktivitas hidup agar dapat menambah kapasitas iman dan amal shaleh kita, dengan nasehat sebagai wasilah utamanya. Karena itulah, kita akan terus berusaha menjadikan wasilah nasehat-menasehati ini sebagai salah satu Pilar utama dalah membina dan membangun lingkungan yang sholeh.
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw mengatakan, "Siapa yang di dalam hatinya tidak terdapat Al-Qur'an, maka hatinya ibarat rumah yang tidak berpenghuni."
Apa jadinya jika suatu rumah tidak berpenghuni? Sudah pasti tidak akan terawat, kumuh, kotor, atau bahkan dihuni oleh makhluk menjijikan.
Ternyata benar apa yang dikatakan Rasulullah saw, bahwa ternyata penyebab hati kita yang kotor, kumuh, sering dihuni oleh syetan, tidak tenang, terburu-buru, dan sebagainya adalah akibat kosongnya hati ini dari bahan-bakarnya. Kosongnya hati dari "penghuni"nya yang mulia.
Maka, tidak ada penghuni hati yang lebih mulia ketimbang ayat-ayat Qur'an yang terukir di dalamnya. Alias firman Allah yang tersimpan dalam dada-dada orang yang diberi ilmu.
Mereka yang di dalam hatinya terukir ayat-ayat Tuhan, maka segala kepribadiannya merupakan cerminan dari ayat-ayat tersebut (insya Allah)
Lantas, bagaimanakah langkah praktis agar memperkuat "KEMAUAN" menghafal Qur'an? Sebelumnya, perlu digarisbawahi bahwa penyebab utama mandegnya hafalan kita sebenarnya tidak terletak pada kesibukan, kemampuan, ataupun usia. Namun dalam menghafal, KEMAUAN memegang peranan utama. Banyak para penghafal yang berhasil menghafal qur'an justru bukan saat mereka menganggur, melainkan sedang berada pada kesibukan seperti biasanya bahkan lebih sibuk daripada orang biasa.
1. Membangun rasa hormat dan pengagungan terhadap Qur'an
terus menambah ilmu qur'an yang bisa membuat persepsi kita terhadap Qur'an meningkat dan menjadikannya sebagai suatu bentuk kemuliaan.
2. Sering berkumpul dengan mereka yang hafal/menghafal qur'an
keteladanan bisa membuat kita bersemangat dalam menghafal. carilah dan bergabunglah dengan mereka yang senang menghafal qur'an.
3. Bercita-cita menyelesaikan hafalan 30 Juz
4. Memperbanyak tilawah dan bermuhasabah
Marilah kita memulai menghafal sekarang juga. Jangan sampai ada alasan remeh yang menghalangi kita dengan keutamaan. Allahu Akbar !
0 komentar:
Post a Comment