Tentang berita yang besar, (2) (An-Naba : 2)
Adalah satu berita besar bagi mereka itu seketika Muhammad SAW anak Abdullah, yang mereka kenal sejak dari masa kecilnya sampai masa remajanya dan sekarang telah meningkat usia lebih dari empat puluh tahun telah mengeluarkan suatu pendirian yang berbeda sama sekali daripada apa yang mereka harapkan. Dia mengaku dirinya mendapat wahyu dari Tuhan: Dia mengaku Malaikat Jibril diutus Allah menemuinya buat menyampaikan wahyu itu. Dan wahyu-wahyu yang disampaikannya itu sangatlah menggoncangkan masyarakat. Dia melarang menyembah berhala yang selama ini menjadi dasar agama kaumnya. Dan dia pun mengatakan pula bahwa di belakang hari yang sekarang ini, yaitu setelah kita mati, kita semuanya ini akan hidup kembali dalam alam lain yang bernama alam Akhirat. Di sana akan diperhitungkan amalan manusia. Dosa yang tidak akan diampuni, kalau tidak taubat betul-betul, ialah dosa mempersekutukan Allah dengan yang lain.
Tentang berita yang besar, (2) yang mereka perselisihkan tentang ini. (3) (An-Naba’ : 2-3)
Tidak disebutkan batas tentang sesuatu yang mereka pertanyakan itu dengan menyebutkan wujudnya, melainkan hanya disebutkan sietnya saja Penyebutan sifatnya ini untuk menyampaikan beita yang besar dengan menunjukkan ketakjuban. Juga untuk mengagungkan dan menunjukkan perbedaan sikap terhadap hai itu antara orang-orang yang mengimaninya dan orang-orang yang tidak memper-cayai terjadinya Adapun yang mempertanyakannya hanyalah mereka saja.
Kemudian tidak dibeikan jawaban tentang apa yang mereka pertanyakan itu. Tidak dipaparkan pula hakikat sesuatu yang mereka pertanyakan itu, me-lainkan dibiarkan dengan siatnya saja yang besar. Kemudian pembicaraan beralih kepada ancaman yang ditujukan kepada mereka Hal ini lebih mengena daipada jawaban secara langsung, dan lebih men-dalam ketakulan yang ditimbulkannya.
Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, (4) kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui. (5) (An-Naba’ : 4-5)
002. (Tentang berita yang besar) ayat ini merupakan penjelasan bagi sesuatu yang dipertanyakan mereka itu. Sedangkan Istifham atau kata tanya pada ayat yang pertama tadi mengandung makna yang mengagungkannya. Hal yang dimaksud adalah Alquran yang disampaikan oleh Nabi saw. yang di dalamnya terkandung berita mengenai adanya hari berbangkit dan hal-hal lainnya.
Naba’ artinya ‘berita, kabar, informasi, maklumat’, yakni berita tentang akhir penciptaan. Mereka yang menyangkal pesan realitas ini, sebagaimana dijelaskan secara gamblang dalam Alquran, bertanya-tanya tentang hari akhir dan berasumsi bahwa akhir dari peijalanan hidup ini akan menjadi akhir dari segala perjalanan hidup. Mereka mempersoalkannya dan terjadi perselisihan di antara mereka sendiri karena mereka sama sekali tidak tahu apa-apa tentang ciri-cirinya. Mereka mengira akan dapat melepaskan diri dari kesengsaraan dan kekacauan hari kiamat dengan cara bagaimana pun, dan tidak percaya bahwa pada hari itu keadilan Allah pasti dan mutlak akan ditegakkan, sementara mereka akan membawa buah dari perbuatannya.
“Tentang berita yang besar. "
Yakni tentang sesuatu yang mereka pertanyakan peihal hari Kiamat, yang ia merupakan berita yang sangat besar, yaitu berita luar biasa hebatnya lagi benar-benar jelas.
Ayat yang lain :
0 komentar:
Post a Comment