Searching...
Select a Page
Thursday

1329416349488932978

 

                                        Republika.co.id
 

REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA -- Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mengusut kasus pelecehan seksual dengan korban dua orang pelajar "Dep" (14) siswa kelas 6 SD, dan "Jf"(13) siswa kelas 2 SMP di daerah itu.

Kapolresta Solok melalui Kapolsek X Singkarak Iptu Poniman, Rabu, mengatakan pelaku bernama Mardoni (27) warga Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Dibawah diduga telah menyodomi kedua bocah di bawah umur tersebut. "Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkutan umum travel telah kami amankan di Mapolsek Singkarak sejak Senin (28/10) malam," katanya.

Menurut pengakuan tersangka, korban "DEP" telah tiga kali disodomi. Sedangkan perbuatan ini telah dilakukannya sekitar tiga bulan belakangan. "Untuk saat ini kami sedang melakukan pengembangan, dan kami menduga masih ada korban lain, sebab tersangka sering bermain dengan anak-anak, dan tersangka juga sering memberi uang jajan kepada anak-anak," katanya.

Ia mengatakan, pelaku berhasil diringkus ketika ia bersiap-siap akan meninggalkan rumahnya untuk melarikan diri. Perbuatan asusila yang dikerjakan pelaku yang tidak tamat SMP itu berawal dari laporan keluarga korban, Dasrul (51).

Dari pengakuan korban "JF" perbuatan tidak senonoh yang dilakukan tersangka terjadi sekitar satu bulan lalu saat ia tengah bermain game di warnet dekat rumahnya. "Ketika itu korban "JF" diajak oleh tersangka ke rumahnya, tetapi korban menolaknya," katanya.

Tersangka juga mengimingi korban dengan uang, tapi ia menolaknya. Setelah itu, kedua korban juga diajak ke rumah pelaku untuk bertemu anaknya, karena anak tiri tersangka sebaya dengan korban. Ajakan pelaku itu akhirnya diikuti kedua korban. Sampai di rumah tersangka, korban diajak masuk ke dalam kamar dan di sinilah terjadi pelecehan seksual tersebut. Setelah itu, tersangka menyuruh pergi dan memberi uang Rp 13.000.  Terungkapnya perbuatan tersangka kepada keluarga korban, berawal dari laporan guru sekolah JF kepada orangtua korban.

0 komentar:

Post a Comment

« »
Get widget