Searching...
Select a Page
Tuesday


Banyak aspek-aspek yang beririsan antara satu tipe mentoring dengan tipe mentoring lainnya. Meskipun begitu tiap metode memiliki aspek uniknya tersendiri. Untuk membantu Antum memahami hal-hal unik tersebut Saya sarikan beberapa tips dari kalangan ahli yang sudah lama mengenyam asam garam dunia mentoring.

MENTORING one-to-one (Da’wah Fardiah)

  • Ingatlah bahwa tujuan prioritas dari Da’wah Fardiah adalah membangun ikatan yang kuat antara Antum dengan target mad’u. Oleh karena itu bersosialisasi dan membangun persahabatan adalah targetan-targetan utama sebelum beranjak kepada pemberian materi.
  • Sisihkan sebagian uangmu untuk pengeluaran di luar perhitungan. Membangun persahabatan butuh pengorbanan. Ketulusan adalah buah dari pengorbanan di luar perencanaan.
  • Perhatikan kebutuhan mad’u dan coba penuhi sebisa mungkin. Militansi seorang da’i diuji ketika dia ingin mendakwahi seseorang. Satu cara untuk menarik simpati adik mentor adalah dengan memberi perhatian khusus padanya.
  • Latih mentor setidaknya 6 sampai 8 minggu sebelum mereka mementor seseorang. Persiapan yang baik menentukan pencapaian tujuan. Isi pelatihan berupa metode pendekatan, cara berkomunikasi yang baik, cara memberi perhatian yang baik dan mempertahankan hubungan.
  • Tetapkan dengan jelas aturan yang berlaku. Karena mentoring fardiah adalah bentuk mentoring yang sangat intensif dan melibatkan emosional lebih jauh dan dalam dibanding tipe mentoring lainnya, maka orang-orang yang teribat seperti mentor, mad’u dan orang tua harus sama-sama memahami kesepakatan yang berlaku agar tidak muncul prasangka yang tidak-tidak.

Mentoring Berkelompok

  • Bekerjasamalah dengan pihak sekolah. Kita tidak mau proses mentoring terhambat hanya karena sekolah tidak merestui program mentoring di sekolah. Komunikasi yang baik dapat memudahkan kerja dan proses program mentoring.
  • Adakan pelatihan mengenai dinamika mentoring berkelompok. Mentor membutuhkan skill khusus dalam membangun kelompok mentoring kelompok. Salah satu yang penting adalah team building.
  • Bersabarlah dalam mencapai tujuan. Di mentoring berkelompok tiap anggota kelompok membutuhkan waktu untuk saling percaya satu sama lain. Ada rukun-rukun ukhuwwah yang harus dilewati. Dalam melewatinya mentor harus memiliki kebijaksanaan dalam bersabar melalui proses-prosesnya.

Peer-to-Peer Mentoring (Mentoring Mandiri)

  • Sesekali biarkan adik mentor yang memberikan taushiyah. Membangun kultur mentoring mandiri tidak bisa secara instan. Adik mentor biasanya masih malu-malu untuk memberi materi/taushiyah. Mentor sesekali harus memberikan kesempatan agar adik mentor berani berbagi.
  • Bangun suasana merindukan mentoring. Buat adik mentor antum merindukan mentoring. Dengan begitu jika Antum berhalangan hadir ADik mentor dapat berinisiatif untuk melakukan mentoring mandiri.
  • Gunakan pemilihan kata yang tepat. Jika antum ingin membatalkan pertemuan mentoring gunakan kata ‘libur’ ketimbang ‘batal’. Dalam kultur Indonesia orang yang membatalkan sesuatu dibilang sebagai munafik, tidak tepat janji. Sementara libur berkonotasi sesuatu yang menarik, rehat, istirahat sejenak.
  • Biasakan membawakan mentoring secara runtut dan tertib. Andaikata Antum berhalangan hadir dan ingin agar mad’u menjalankan mentoring mandiri, maka mad’u sudah tahu tata urutan menjalankan mentoring.

E-Mentoring

  • Realistislah terhadap apa yang bisa Antum dapat. Karena dalam mentoring tidak ada komponen face-to-face, maka relasi yang dibangun tidak sekuat andaikata melibatkan pertemuan face-to-face. Oleh karena itu buat targetan yang memang kiranya bisa dicapai (tidak muluk-muluk) seperti tersampaikannya ide-ide ataupun pertanyaan-pertanyaan.
  • Jalankan aktivitas yang mendorong adik mentor untuk terbuka baik secara lisan maupun tulisan. Karena E-mentoring berlangsung melalui fasilitas chat dan email, maka sikap proaktif untuk terbuka, menyampaikan pemikiran dan menulis pertanyaan yang kiranya perlu untuk ditanyakan harus dibangun untuk mencapai efektivitas mentoring.
  • Pastikan Antum atau siapapun cukup mengerti dunia teknlogi informasi dan bisa bekerja dengan komputer. Gagap teknologi bisa menghambat proses E-metoring. Sediakan pelatihan 2-3 hari untuk mengenalkan teknologi internet dan komputer pada newbie e-mentoring mentor.

0 komentar:

Post a Comment

« »
Get widget