Searching...
Select a Page
Saturday

maxresdefault

 

                                         Bersama Dakwah.com
 

Bismillahhirrohmanirrohim, saat menulis tulisan ini, saya kembali teringat 3 tahun lalu perjuangan saya hijrah dari jilbab yang pendek ala siswi SMA ke jilbab panjang lebar menutup dada ala muslimah sesuai tuntunan Al Quran. Kenaikan kelas menduduki kelas 3 adalah awal hijrah menjadi seorang jilbaber di usia belia, Alhamdulillah Allah Swt memudahkan jalannya untuk tetap istiqomah di jalan kebenaran yang penuh liku, karena rata-rata teman dekat saya adalah remaja putri yang belum berjilbab dan masih mengikuti mode fashion zaman sekarang. Jika fashion yang dipilih sesuai syariat agama tentu pasti Insya Allah akan saya dukung sepenuhnya. Tapi melihat fashion yang mereka pilih hanya untuk mempercantik diri di depan non mahrom, saya sangat sedih dan sakit melihatnya.

Langkah awal dakwah ini adalah memberi tahu mereka. Saya menegurnya dengan bahasa ringan antara remaja putri dan selalu ikut dalam kegiatan mereka saat berbelanja pakaian, tapi ternyata itu tidak berpengaruh pada diri teman-teman ,walaupun saya selalu memegang prinsip “Dakwah Muslim itu Harus Membaur Tapi Tidak Melebur” ternyata saat diaplikasikan sangat sulit. Saya berpikir, Ya Allah gimana caranya agar mereka segera memakai jilbab dan istiqomah untuk terus memakainya. Akhirnya hingga waktu kelulusan SMA , masa tes SNMPTN dan tes perguruan tinggi swasta saya selalu mengajak teman-teman terdekat untuk ikut dalam kajian- kajian islam di bandung yang berbentuk seminar untuk remaja. Pemilihan seminar motivasi islam atau kajian-kajian islam yang direkomendasikan tidak selalu harus membahas mengenai muslimah, seminar islam atau kajian islam yang membahas mengenai palestina, akhlakul karimah, munakahat, sedekah serta penggalian kualitas diri sebagai remaja pun selalu di infokan. Alhamdulillah dari 3 orang teman dekat saya, 1 orang sudah memakai jilbab yang menutup dada dan belajar memakai rok. Alhamdulillah Allah Swt memudahkan jalan ini walau penuh liku dan waktu yang cukup panjang bagi saya.

Ketika saya dan teman-teman dekat diterima di masing-masing perguruan tinggi yang berbeda-beda, komunikasi silaturahim tetap terjaga dengan sangat baik. Saya melihat itu sebagai peluang besar jalan dakwah memakai jilbab yang akan saya tanamkan pada teman-teman dekat saya hingga mencapai titik jilbab syar’I sesuai perintah Allah Swt dalam firman-Nya pada QS Al Ahzab : 59 dan QS. An Nur : 31. Menginjak tingkat 2 di universitas, 2 dari 3 orang teman dekat saya masih belum memakai jilbab, namun saya tetap berkeyakinan Insya Allah mereka akan segera berjilbab. Cara yang digunakan untuk mengajak mereka berjilbab masih tetap dengan selalu memberi info untuk mengikuti seminar dan kajian islam.

Hingga awal januari 2013 saya menemukan ide untuk berdakwah melalui film. Berawal dari casting sebuah film Sinemart “Ketika Mas Gagah Pergi” yang diangkat dari novel bunda Helvy Tiana Rosa. Tokoh yang ingin saya perankan adalah tokoh muslimah dalam novel KMGP dengan karakter sebagai seorang trainer muslimah yang sangat semangat dalam mengajak muslimah lainnya untuk memakai jilbab yang syar’i. Tapi rencana Allah Swt lebih indah untuk hamba-Nya. Di tempat casting itu saya dipertemukan dengan PH (Production House) @bedasinema Pictures yang mengajak saya bermain di film terbarunya untuk memerankan salah satu tokoh di Short Movie @bedasinema yang berjudul “Hanya Kerudung Sampah”.

Awalnya saya penasaran dan berpikir, apa arti dari judul film ini? Apa tujuannya? Apa untuk memojokan muslimah berjilbab? Tapi sebagai seorang muslim saya paham tidak boleh berprasangk buruk. Maka dari itu, saya melakukan tabayyun dengan meminta izin membaca naskah, latar belakang dan tujuan pembuatan film. Ternyata tujuan dari film tersebut adalah sebagai seorang muslimah yang berjilbab lebar, kita tidak boleh menjadi pribadi yang merasa suci sendiri dan menganggap rendah orang-orang yang dianggap sampah masyarakat seperti waria, gay, dan pecandu narkoba, karena pasti ada kebaikan yang dapat diambil dari orang-orang tersebut. Serta menegaskan bahwa berjilbab itu tidak menutupi kecantikan, tapi melindunginya. Subhanallah, saya langsung menangis terharu karena akhirnya Allah Swt memberikan jalan untuk dakwah dengan cara yang fun.

Akhirnya saya menerima tawaran tersebut dan meminta izin pada orangtua untuk mengikuti proses syuting film #HKS. Alhamdulillah orangutua memberikan izin untuk pulang pergi bandung Jakarta setiap sabtu minggu selama 4 bulan. Alhamdulillah film #HKS sudah sampai tahap road show campus to campus di Indonesia, karena film ini bukan hiburan biasa, namun film yang penuh dengan makna. Sekarang bukan hanya teman-teman dekat saya yang berjilbab setelah menonton film ini, teman-teman saya yang sudah berjilbab pun semakin mengerti makna dan kewajiban dibalik muslimah memakai jilbab. Ini adalah link trailer film #HKS di youtobe http://www.youtube.com/watch?v=xFUzpaAdpTI . Jika kita mempunyai niat baik dalam hati Insya Allah pasti Allah Swt akan memudahkan jalannya. Keep HAMASAH, Keep Istiqomah di Jalan Dakwah !

Penulis : R. Nur Azizah Mulyasari
Bandung, Jawa Barat

Tulisan ini adalah salah satu peserta
Kompetisi Menulis Pengalaman Dakwah (KMPD)

 

0 komentar:

Post a Comment

« »
Get widget