Hari Perhitungan dan Pembalasan
Semua itu adalah agar manusia bisa berbuat dan bersenang-senang, dan di belakangnya terdapat perhitungan dan pembalasan. Hai keputusan itu sudah ditentukan waktunya.
Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, (17) yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, (18) dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, (19) dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. (20) (An-Naba’ : 17-20)
Sesungguhnya manusia tidak diciptakan dengan sia-sia dan tidak dibiarkan tan pa pertanggung-jawaban. Zat yang telah menentukan kehidupan mereka dengan ketentuan sebagaimana telah di-sebutkan di muka dan menyerasikan kehidupan mereka dengan alam tempat hidup mereka, tidak mungkin membiarkan mereka hidup tiada guna dan mati dengan sia-sia, membiarkan mereka berbuat kebaikan atau kerusakan di bumi , lantas mereka pergi ke dalam tanah dengan sia-sia begitu saja. Tidak mungkin Dia membiarkan mereka mengikuti pe-tunjuk jalan yang lurus dalam kehidupan atau meng-ikui jalan yang sesat, lantas semuanya diper temukan dalam satu tempat kembali. Tidak mungkin mereka berbuat adil dan berbuat zalim , lantas keadilan atau kezaliman itu berlalu begitu saja tanpa mendapatkan pembalasan.
Sungguh di sana akan ada suatu hari untuk mem-berikan ketetapan, membedakan (antarayangbenar dan yang salah, yang adil dan yang zalim, yang baik dan yang buruk), dan memberi keputusan terhadap segala sesuatu. Yaitu, hai yang sudah ditentukan dan ditetapkan waktunya oleh Allah,
Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, (17)
Yaitu, hai yang ketika itu tatanan alam semesta sudah terbalik, ikatan-ikatan peraturannya sudah berantakan dan tidak berlaku lagi.
Hari Keputusan
Dalam ayat 6 sampai ayat 16 diuraikan oleh Tuhan nikmat-Nya atas manusia di dalam alam yang ada di kelilingnya. Bahwasanya hidup manusia dalam alam ini tidaklah dibiarkan terlantar. Sejak dari terhamparnya bumi, terpancangnya gunung-gunung, kejadian manusia berpasang-pasangan, nyenyak tidur, gelap malam, terang siang, tujuh langit dan pancaran pelita agung sang surya dan lebatnya hujan, semuanya itu adalah nikmat bagi manusia selama hidup di dunia ini, yang kalau manusia sadar akan dirinya, akan tahulah dia betapa besarnya nikmat itu, sehingga dia dapat hidup nyaman di permukaan bumi ini. Dan bahwa hidup manusia kait-berkait dengan alam kelilingnya.
Tetapi jangan lupa! Yang awal mesti ada akhirnya. Bumi itu tidak akan senantiasa demikian saja. Akhirnya dia pasti hancur, dan yang sudah terang terlebih dahulu berjalan meninggalkan bumi ini ialah manusia sendiri. Kalau ajal manusia telah ditentukan, ajal bumi pun telah ditentukan pula. Kalau ajalnya datang, satu apa pun tidak ada yang sanggup bertahan.
“Sesungguhnya Hari Keputusan itu adalah satu waktu yang telah ditetapkan.” (ayat 17).
Hari Keputusan itu ialah Hari Kiamat, dan waktunya telah ditentukan di dalam ketentuan Allah, tidak dikurangi dan tidak ditambah dan tidak pula ada yang mengetahui bila hal itu akan terjadi, selain dari Allah sendiri.
Allah Ta'ala berfiman seraya memberitahukan tentang hari keputusan, yaitu hari Kiamat. Di mana hari itu telah ditentukan waktunya dengan pasti, tidak dapat bertambah dan tidak pula berkurang. Dan tidak juga waktunya diketahui secara pasti kecuali oleh Allah.
017. (Sesungguhnya hari keputusan) di antara semua makhluk (adalah suatu waktu yang ditetapkan) waktu yang ditentukan untuk memberi pahala dan menimpakan siksaan.
Ayat yang lain :
0 komentar:
Post a Comment