Searching...
Select a Page
Monday

ingrid_100408122239

 

                                         JPNN.com
 

JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR, Ingrid Kansil menyatakan, harus ada peningkatan pemahaman nilai agama kepada para remaja. Menurut Ingrid, kurangnya pemahaman nilai agama menjadi salah satu penyebab pelajar SMP di Jakarta membuat video porno.

"Pelajaran agama di sekolah hanya tiga jam per minggu. Ini artinya perlu ditingkatkan," kata Ingrid kepada JPNN, Jumat (25/10). Selain itu, ia menyatakan, kegiatan agama di luar jam sekolah harus wajib diikuti

Kegiatan agama yang dimaksud Ingrid  misalnya saja Ikatan Remaja Islam atau Ikatan Remaja Masjid. "Sehingga norma dan nilai agama pada remaja terbentengi dengan kuat," ujar Ingrid.

Politisi Partai Demokrat itu menuturkan kurang kuatnya sekolah memahami perkembangan remaja juga menjadi penyebab remaja membuat video porno. Karena itu, Ingrid menyatakan, pihak sekolah harus mengetahui pola perkembangan remaja sekarang.

Menurut Ingrid, sekolah bukan hanya media belajar mengajar secara akademis tetapi juga pembangunan akhlaq dan karakter di dalamnya. Di sekolah ada guru bimbingan konseling yang seharusnya dekat dan mengarahkan perilaku remaja supaya berperilaku tidak senonoh. "Ini harus diobservasi oleh sekolah, sejauh mana bmbingan konseling di sekolah berjalan efektif," katanya.

Menurut Ingrid, jika kedua hal itu sudah diperkuat maka dapat menghindari remaja untuk melakukan perbuatan yang kurang etis seperti melakukan tindakan mesum.

"Jika kedua benteng itu kuat menopang remaja kita, tentunya mereka dapat dengan jeli membedakan nilai baik dan buruk perbuatan mereka yang sangat berefek pada masa depan remaja ini sendiri," kata Ingrid.

Video porno yang diduga diperankan pelajar salah satu SMP di Jakarta, AE dan FP, yang kasusnya sedang ditangani Polda Metro Jakarta Raya ini sudah mulai beredar luas di masyarakat.

Seperti terekam dalam video berdurasi sekitar 4 menit itu, dua pelajar perempuan dan laki-laki yang masih mengenakan pakaian seragam sekolah tengah bercumbu di dalam ruang kelas. Aksi itu direkam oleh teman-temannya sesama pelajar. Di antaranya ada yang terlihat mengenakan jilbab.

Suasana dalam video terlihat jelas bahwa tidak ada unsur paksaan ketika mereka melakukannya. Tetapi, perbuatan itu bisa dikatakan bentuk kenakalan remaja masa kini. Sebab, baik dua pelaku maupun pelajar yang merekam melakukannya sambil tertawa. (gil/jpnn)

0 komentar:

Post a Comment

« »
Get widget