Searching...
Select a Page
Sunday

image

 

                                         Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur'an
 

dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, (14)

Keika ia diperas, lalu turun dan berjatuhan yang berupa air. Siapakah yang memerasnya? Mungkin angin atau kehampaan aliran listrik pada beberapa tingkatan udara. Di balik semua itu terdapat tangan kekuasaan yang menimbulkan pengaruh-pengaruh pada alam semesta Pada pelita terdapat penyalaan, panas, dan cahaya, yang semuanya terdapat pada matahai. Karena itu, dipilihnya kata  "siraj" pelita '  di sini merupakan pilihan yang sangat cermat dan jeli.

 

 

                                         Hamka dalam Tafsir Al - Azhar
 

“Dan telah kami turunkan dari awan air yang bercucuran.” (ayat 14). Itulah hujan yang selalu menyirami bumi, air bercucuran ialah hujan yang lebat, yang selalu membagi-bagikan air itu untuk hidup segala yang bernyawa.

Di dalam Surat 21, Al-Anbiya’ ayat 30 sudah diterangkan pula bahwa segala yang hidup di atas bumi ini, baik manusia atau binatang, atau tumbuh-tumbuhan sekalipun sangat bergantung kepada air. Hujanlah cara pembagian air yang paling merata dari Allah, buat mengisi sumur yang hampir kering, buat meneruskan aliran sungai-sungai dan mengalir terus ke laut, dan dari laut itu air tadi menguap ke udara buat menjadi awan atau mega, berkumpul untuk kembali menjadi hujan, dan turun kembali. Demikianlah terus-menerus.

 

                                         Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir
 

"Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah," Al-'Aufi meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas: " الْمُعْصِرَاتِ> berarti angin." Sedangkan 'Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu 'Abbas: "الْمُعْصِرَاتِ berarti dari awan.~ Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Al-Farra' mengemukakan: 'Yaitu awan yang bersatu dengan air hujan tetapi belum sampai turun hujan." Sebagaimana dikatakan " imra-atun mu’shirun", yakni jika wanita itu sudah mendekati masa haidhnya tetapi belum haidh. Dan firman Allah Tabaaraka wa Taala: 4" Air yang banyak lercurah.  '  Mujahid, Qatadah, ar-Rabi' bin Anas mengatakan: "ثَجَّاجًا  berarti yang disiramkan (tercurah)." Sedangkan ats-Tsauri mengemukakan;  "Yakni, secara berturut-turut."

 

 

                                         Tafsir Jalalain
 

014. (Dan Kami turunkan dari awan yang tebal) yaitu awan yang banyak mengandung air dan sudah saatnya menurunkan air yang dikandungnya, sebagaimana halnya seorang gadis yang sudah masanya untuk berhaid (air yang tercurah) artinya bagaikan air yang dicurahkan.

Ayat yang lain :

0 komentar:

Post a Comment

« »
Get widget